Wednesday 24 June 2015

TEORI PRODUKSI

I.                   PENDAHULUAN

Latar belakang
Produksi adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk menambah nilai guna suatu barang dan dapat pula diartikan sebagai upaya untuk mengubah input menjadi output. Produsen adalah mereka yang melakukan produksi.
Kegiatan produksi menjamin kelangsungan hidup masyarakat dan perusahaan.oleh karena itu harus dilakukan dalam keadaan apa pun baik oleh pemerintah maupun swasta. Namun produksi tidak mungkin bisa berjalan bila tidak ada bahan yang memungkinkan untuk dilakukan proses produksi itu sendiri. Untuk melakukan proses produksi memerlukan tenaga manusia, sumber-sumber daya alam, modal , serta keahlian. Yang semuanya itu biasa disebut faktor produksi.
Untuk melihat seluk beluk kegiatan perusahaan dalam memproduksi dan menawarkan barangnya diperlukan analisis keatas berbagai aspek kegiatan memproduksinya. Pertama-tama harus dianalisis sampai dimana faktor-faktor produksi akan digunakan untuk mengahasilkan barang yang akan diproduksikan. Sesudah itu perlu pula dilihat biaya produksi untuk menghasilkan barang-barang tersebut. Dan pada akhirnya perlu dianalisis bagaimana seorang pengusaha akan membandingkan hasil penjualan produksinya dengan biaya produksi yang dikeluarkannya, untuk menentukan tingkat produksi yang akan memberikan keuntungan yang maksimum kepadanya.
Berdasarkan latar belakang di atas adapun rumusan masalah yang akan dibahas pada makalah ini adalah:
(1) Teori Produksi
(2) Fungsi Produksi  
(3) Jangka Waktu Produksi
(4) Tahap-Tahap Produksi
(5) Produksi dengan Satu Variabel
(6) Produksi dengan lebih dari Satu Variabel
(7) Pengaruh Faktor Variabel dan Tetap
(8) Garis Perluasan Produksi



II.                PEMBAHASAN

1.      Teori Produksi
Teori produksi merupakan teori pemilihan atas berbagai alternatif, terutama menyangkut keputusan yang diambil oleh seorang produsen dalam menentukan pilihan atas alternatif-alternatif yang ada. Produsen berusaha dalam memaksimalkan produksi yang dapat dicapainya dengan suatu kendala biaya tertentu agar dapat dihasilkan keuntungan yang maksimal.
Produksi juga merupakan suatu kegiatan yang dikerjakan untuk menambah nilai guna suatu benda atau menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan. Kegiatan menambah daya guna suatu benda tanpa mengubah bentuknya dinamakan produksi jasa. Sedangkan kegiatan menambah daya guna suatu benda dengan mengubah sifat dan bentuknya dinamakan produksi barang.Dalam melakukan kegiatan produksi maka harus mempunyai landasan teknis yang didalam teori ekonomi disebut fungsi produksi.
a.       Teori Produksi Dengan Satu Faktor Berubah
Teori produksi yang sederhana menggambarkan tentang hubungan diantara tingkat produksi suatu barang dengan jumlah tenaga kerja yang digunakan untuk menghasilkan berbagai tingkat produksi barang tersebut.Dalam analisis tersebut bahwa faktor-faktor produksi lainnya adalah tetap jumlahnya, yaitu modal dan tanah jumlahnya di anggap tidak mengalami perubahan. Satu-satunya faktor produksi yang dapat diubah jumlahnya adalah tenaga kerja.
b.      Teori produksi dengan dua faktor berubah
Analisis yang baru saja dibuat menggambarkan bagaimana tingkat produksi akan mengalami perubahan apabila dimisalkan satu factor produksi, yaitu tenaga kerja, terus-menerus ditambah tetapi factor-faktor produksi lainnya dianggap tetap jumlahnya, yaitu tidak dapat diubah lagi. Dalam analisis yang berikut dimisalkan terdapat dua jenis factor produksi yang dapat diubah jumlahnya. Kita misalkan yang dapat diubah adalah tenaga kerja dan modal. Misalkan pula bahwa kedua faktor produksi yang dapat berubah ini dapat dipertukar-tukarkan penggunaannya; yaitu tenaga kerja dapat menggantikan modal atau sebaliknya. Apabila dimisalkan pula harga tenaga kerja dan pembayaran per unit kepada factor modal diketahui, analisis tentang bagaimana perusahaan akan meminimumkan biaya dalam usahanya untuk mencapai suatu tingkat produksi.

2.      Fungsi Produksi
Fungsi produksi dapat diartikan juga sebagai suatu fungsi atau persamaan yang menunjukkan hubungan antara tingkat output dengan tingkat (kombinasi) penggunaan input-input. Secara matematis fungsi produksi dapat dirumuskan sebagai berikut
Q = f (K L R T)
  
Q: Quantity (jumlah barang yang dihasilkan)
 :Fungsi(simbol persamaan fungsional)
K : Capital (modal atau sarana yang digunakan)
L : Labour (tenaga kerja)                      
R: Resources (sumber daya alam)
T : Technology (teknologi dan kewirausahaan)

Q adalah output, sedangkan K, L, R, dan T merupakan input. Besarnya jumlah output yang dihasilkan tergantung dari penggunaan input-input tersebut. Jumlah output dapat ditingkatkan dengan cara meningkatkan penggunaan jumlah input C(modal), L (tenaga kerja) dan R(sumber daya alam) ataupun meningkatkan T(teknologi). Untuk memperoleh hasil yang efisien, produsen dapat melakukan penggunaan input yang lebih efisien.
Dalam penerapannya , hubungan input dan output dapat pisahkan secara lebih khusus. Misalnya, untuk menghasilkan hasil-hasil pertanian akan digunakan input tanah, bibit, pupuk, pestisida, tenaga kerja, dan alat-alat pertanian lainnya (tidak termasuk teknologi). Untuk meningkatkan hasil-hasil pertanian tersebut maka harus ditingkatkan penggunaan input seperti tanah yang luas, menambah tenaga kerja, menambah jumlah pupuk, menambah penggunaan pestisida, dan lain sebagainya. Atau cara lain yaitu dengan meningkatkan teknologi pertanian. Untuk menghasilkan barang atau output dapat dilakukan dengan menggunakan hanya satu input saja, dua atau lebih input.
3.      Jangka Waktu Produksi
Jangka waktu dibedakan menjadi 2 yaitu sebagai berikut:
a.       Jangka Pendek (short run). yaitu jangka waktu ketika input variabel dapat disesuaikan, namun  input tetap tidak dapat disesuaikan.
Produk Total
Adalah jumlah total yang diproduksi selama periode waktu tertentu. Produk total akan berubah menurut banyak sedikitnya faktor variabel yang digunakan. Kurva produksi atau Total Physical Production Function (TPP) adalah kurva yang menunjukkan hubungan produksi total dengan satu input variabel sedangkan input-input lainnya dianggap tetap. Notasi penulisan kurva produksi adalah sebagai berikut:
TPP = f(X)
di mana :
TPP = output total
X = jumlah input variabel yang digunakan.
Jika hanya satu macam input variabel yang digunakan pada kasus produksi ini yaitu tenaga kerja (L), maka dapat ditulis sebagai berikut :
Q = f(L)
di mana :
Q = tingkat output
L = jumlah tenaga kerja yang digunakan.
Dari kurva produksi atau Total Physical Production Function (TPP) dari fungsi
diatas dapat digambarkan sebagai berikut :

 
 










Produksi Rata-Rata
Produksi rata-rata adalah total produksi dibagi dengan jumlah faktor produksi yang digunakan untuk menghasilkan produksi tersebut. Jadi, produksi rata-rata adalah perbandingan output faktor produksi (output-input ratio) untuk setiap tingkat output dan faktor produksi yang bersangkutan (Sudarman, 1997: 126).

AP = Q/L


Produktivitas Marginal
Produktivitas marginal atau Marginal Physical Product (MPP) adalah tambahan kuantitas output yang dihasilkan dengan menambah satu unit input itu, dengan menganggap konstan seluruh input lainnya (Nicholson, 2002: 161).

MPPL =
PerubahanOutput
=
DF (Q)
=
DQ
(6)

PerubahanInput
DL
DL







c.       Jangka Panjang (long run) merupakan satu waktu dimana seluruh input variabel maupun tetap yang digunakan perusahaan dapat diubah.

4.      Tahap-Tahap Produksi
Pada hakekatnya the law of demishing return menyatakan bahwa hubungan antara tingkat produksi dan jumlah input tenaga kerja yang digunakan dapat dibedakan menjadi tiga tahap yaitu :
1.      Tahap Pertama
Pada tahap pertama ini terjadi produksi total yang mengalami pertambahan yang semakin cepat. Tahap ini dimulai dari titik origin semakin kesatu titik pada kurva total product dimana AP(produksi rata-rata) maksimum, dan pada titik ini AP=MP (marginal product).
2.      Tahap Kedua
Pada tahap pertama ini terjadi produksi total yang mengalami pertambahan semakin lama semakin kecil. Tahap II ini dimulai dari titik AP maksimum sampai titik dimana MP=0, atau TP maksimum.
3.      Tahap Ketiga
Pada tahap pertama ini terjadi produksi total yang mengalami pertambahan semakin lama semakin menurun. Tahap III ini meliputi daerah dimana MP negatif.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhvucpva3yftn3GSbF38m-W-l_vhXoIBhFe0NOlIqHIERZTvg8C4icDsqq4HWwombwMx9sZ32zJgoQlYRw72ckJVRq5M29m4a9Dum4DjRnxrcJosgIkXQZXK7ieZQjTVevULjyiXzLoscI/s320/7.6.jpg
5.      Produksi dengan Satu Variabel
Dalam teori produksi yang menggunakan satu variabel ini terdapat sebuah hukum yang disebut The Law Diminshing of Return yang dipopulerkan oleh David Ricardo, yang bunyinya sebagai berikut.
“Jika faktor produksi yakni tenaga kerja ditambah kuantitasnya, maka hasil produksi total akan mengalami kenaikan. Jika penambahan terus dilakukan, maka penambahan total produksinya akan mencapai titik maksimum dan Produksi dengan satu variabel kemudian menurun hingga mencapai angka negatif”
Sebenarnya sangat jarang bahkan tidak ada proses produksi yang hanya menggunakan satu faktor produksi variabel. Pengertian produksi dengan satu faktor produksi variabel adalah pengertian analisis jangka pendek, dimana ada faktor produksi yang tidak dapat diubah. Hubungan produksi dimana terdapat satu variabel, dan lainnya tetap biasanya berlaku hukum pertambahan hasil yang semakin berkurang, yaitu apabila faktor variabel itu ditambah terus, maka output semakin lama akan semakin menurun secara rata-rata, dikarenakan semakin besarnya faktor pembagi sementara faktor yang dibagi tetap. Dan bila hal ini dilakukan terus, maka produksi totalpun akan semakin menurun, dikarenakan faktor produksi tetap semakin jenuh atau kehabisan nilainya, misalnya tanah yang kehabisan unsur haranya sehingga mengurangi kesuburannya bila ditanami dan digarap secara terus menerus.

6.      Produksi dengan lebih dari Satu Variabel
Dalam teori ini, terdapat kombinasi antara dua faktor produksi untuk menghasilkan output (yang sama). Kombinasi itu bisa antara tanah dan tenaga kerja, tenaga kerja dan modal, atau dengan teknologi (perkecualian, dengan teknologi, yang tidak mudah harus diubah, karena memerlukan waktu yang relative lama). Yang paling mudah dikombinasikan adalah antara faktor produksi tenaga kerja dan modal. Dalam berproduksi, seorang produsen tentu saja dihadapkan pada bagaimana menggunakan faktor produksinya secara efisien untuk hasil yang maksimum. Oleh karena itu, produsen akan berusaha mencari kombinasi terbaik antara dua faktor input tersebut. Hasil produksi sama dalam teori ini akan ditunjukan oleh suatu kurva yang diberi nama isoquant curve biasanya disebut isoquant sisi. Sedangkan biaya yang digunakan dalam rangka menghasilkan produk tersebut disebut isocost (biaya sama).
a.       Isoquant (Kurva Produksi Sama)
Isoquant  Curve disebut juga  Isoproduct Curve atau Equal Product Curve adalah kurva yang menggambarkan kombinasi dua macam input (faktor produksi) untuk menghasilkan output/produksi yang sama jumlahnya. Atau dapat juga dikatakan suatu kurva yang menunjukkan semua kombinasi fungsi  produksi yang mungkin secara fisik dapat menghasilkan sejumlah output tertentu. Bentuk kurva isoquant bermacam-macam, bisa linier apabila kombinasi antara input tersebut akan memberikan perubahan yang proporsional bila salah satunya berubah, dan dapat juga cembung dari titik orgin (seperti kurva indifference).
Contoh:
COMBINATIONS
UNITS OF CAPITAL
UNITS OF LABOUR
TOTAL OUTPUT
A
50
1
1500
B
45
2
1500
C
41
3
1500
D
38
4
1500

Kurva isoquant
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgJtcbRnzVi9s_WJp6mXgcy9Fz8nBDfYiaL32aleAiiHCy1qjga0l4FuBHESeKTupJcGGySyFqokqm4LAcq2yFQ4Nt_Lt3IwWDJvTIzGCBxW2OhxelTUmo8x1ADw97BCrhlN6wI77hXi1E/s320/slide1.jpg

Sifat-sifat Isoquant adalah :
1.      Mempunyai kemiringan negative
2.      Cembung kearah titik nol (0), sebab inputnya tidak merupakan barang subtitusi sempurna.
3.      Menurun dari kiri atas kekanan bawah, karena satu sumberdaya dapat di subsitusi kan dengan sumberdaya lain.
4.      Semakin ke kanan kedudukan isoquant menunjukkan semakin tinggi jumlah output.
5.      Kemungkinan bisa saling berpotongan, sehingga ada kemungkinan perusahaan dapat memproduksi dua jenis barang dengan input yang sama.
b.      Isocost (Garis Biaya Sama)
Isocost  adalah suatu kurva yang menggambarkan biaya yang dikeluarkan oleh produsen dalam rangka berproduksi dengan menggunakan beberapa faktor input tertentu. Isocost membatasi dan membedakan kemampuan produksi dan produsen. Semakin besar isoqost nya, maka makin besar pula hasil yang dapat diperoleh. Sebaliknya, semakin kecil isocost semakin kecil hasilnya.
Kurva isocost dapat berslope negatif dan positif. Negatif apabila ada penambahan satu unit input akan menyebabkan penurunan pemakaian input lain. Sebaliknya bila input lain dikurangi maka akan menyebabkan input yang ssatunya akan bertambah. Kemudian kuva isocost dapat berslope positif, yaitu hanya sebagai pemuasan kebutuhan yang dipetakan oleh kurva indifference sifatnya tidak efisien, karena bila produsen menambah input yang satu, maka input yang lainnya juga bertambah, dan begitu juga sebaliknya.
Contoh :
Combinations
Units of Capital
Units of Labour
Total expenditure
Price = 150
Price = 100
A
8
0
1200
B
6
3
1200
C
4
6
1200
D
2
9
1200
E
0
12
1200

Kurva Isocost
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh9g5WGW-lSpVxyutZSby2EpeXYF-OAEGryOne066f2yNeHHtUfbdpXBvYkx41GBxdigY3ZrtN7yPMjTEhYMhuEHcLWXszvflH0Yv4iJOEwfmooWLtyGAhMNn_twmovavOtfyK10dV4yxQ/s320/slide21.jpg

7.      Pengaruh Faktor Variabel dan Tetap
Dalam teori produksi dikenal faktor produksi tetap dan faktor produksi variabel. Faktor produksi tetap yaitu faktor produksi dimana jumlah yang digunakan dalam proses produksi tidak dapat di ubah secara cepat, bila keadaan pasar menghendaki perubahan jumlah output.Dalam kenyataannya tidak ada faktor produksipun yang sifatnya tetap secara mutlak.Tetapi untuk penyederhanaan analisa, pada umumnya dianggap ada beberapa faktor produksi yang bersifat tetap. Contohnya termasuk potongan utama peralatan, ruang pabrik yang sesuai, dan tenaga manajerial kunci. Sedangkan faktor produksi variabel yaitu faktor produksi dimana jumlahnya dapat di ubah-ubah dalam waktu yang relative singkat sesuai dengan jumlah output yang dihasilkan.Contohnya termasuk konsumsi daya listrik, layanan transportasi, dan input material yang paling baku.  Dalam proses produksi “ jangka panjang”, semua faktor produksi dapat disesuaikan oleh manajemen. Pada produksi “ jangka pendek” didefinisikan sebagai periode dimana setidaknya salah satu faktor produksi adalah tetap.

8.      Garis Perluasan Produksi
Tujuan akhir dari setiap produsen adalah memaksimalkan keuntungan. Untuk itu, ia harus mengorganisir produksinya seefisien mungkin.Tingkat efisiensi tertinggi terjadi pada tingkat kombinasi faktor produksi di mana tingkat batas penggantian secara teknis. Perluasan Garis adalah isocline yang menunjukkan tingkat output yang akan dihasilkan bila harga produksi tetap tidak berubah. Jadi, garis perluasan produksi menunjukkan bagaimana proporsi faktor produksi seharusnya berubah bila output atau besarnya biaya produksi berubah, sedang harga dari faktor produksi itu sendiri tetap.
Hal ini terjadi bila suatu perusahaan memperkenalkan barang baru dalam suatu kategori produk tertentu dengan merek yang sama. Barang baru itu bisa dalam rasanya, dalam bentuknya, warnanya, bahan-bahannya (ingredients), atau ukuran pembungkusnya. Contoh Danone, misalnya akhir - akhir ini memperkenalkan beberapa perluasan garis, termasuk tujuh rasa yoghurt baru, yoghurt bebas lemak dan yoghurt besar ukuran ekonomi.





III.             PENUTUP

Kesimpulan
Teori produksi merupakan teori pemilihan atas berbagai alternatif, terutama menyangkut keputusan yang diambil oleh seorang produsen dalam menentukan pilihan atas alternatif-alternatif yang ada. Produsen berusaha dalam memaksimalkan produksi yang dapat dicapainya dengan suatu kendala biaya tertentu agar dapat dihasilkan keuntungan yang maksimal.
Produksi adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk menambah nilai guna suatu barang dan dapat pula diartikan sebagai upaya untuk mengubah input menjadi output. Produsen adalah mereka yang melakukan produksi.
Tujuan dari produksi tersebut salah satunya untuk memenuhi kebutuhan manusia dan menghasilkan barang dan jasa. Untuk itu sebelum mencapai tujuan yang diharapkan perlu di rencanakan dulu cara pengelolaan faktor produksi tersebut.Fungsi produksi menggambarkan berapa jumlah produksi maksimum yang mampu diproduksi oleh produsen pada setiap kombinasi input atau faktor produksi yang ada.



DAFTAR PUSTAKA
Anonym, 2011. http://bunglong11.blogspot.com/2012/01/teori-produksi.html. diakses tanggal 23 maret 2015
Lincolin A, 2014. “Ekonomi Manajerial, ekonomi Mikro terapan untuk manajemen bisnis”, edisi 4. BPFE-Yogyakarta, Yogyakarta, 2014.
Muslich M, 2008. “Ekonomi manajerial, Alat Analisis Strategi Dan Kebijakakn Bisnis”, edisi 2. Ekonisia, Yogyakarta, 2008.

1 comment:

  1. Blognya sangat membantu, tetapi sayangnya beberapa gambar kurva pada penjelasan materi di atas tidak muncul. Tolong di perbaiki gambarnya, Terima Kasih :)

    ReplyDelete