LAPORAN PRAKTIKUM
KAPITA SELEKTA 2 (PERIKANAN)
ACARA I MENGENAL BERBAGAI JENIS IKAN BUDIDAYA
Disusun oleh :
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PERTANIAN
PROGRAM STUDI D3 AGROBISNIS
PUWOKERTO
2015
I.
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
ikan
merupakan hewan berdarah dingin, ciri khasnya adalah mempunyai tulang belakang,
insang dan sirip, terutama ikan sangat bergantung atas air sebagai medium
dimana meraka tinggal. Ikan memiliki kemampuan didalam air untuk bergerak
menggunakan sirip unutuk menjaga keseimbangan tubuhnya sehingga tidak
bergantung pada arus atau gerakan air yang disebabkan oleh arah angina. Dalam
keluarga hewan bertulang belakang/vetebrata, ikan menempati jumlah terbesar,
sampai sekaranag terdapat sekitar 25.000 spesies yang tercatat, walaupun
perkiraannya ada pada kisaran 40.000 spesies, yang terdiri dari 483 famili dan
57 ordo. Jenis-jenis ikan ini sebagian besar tersebar diperairan laut yaitu
sekitar 58% (13,630 jenis) dan 42% (9870 jenis) dari keseluruhan jenis ikan.
Karena hampir 70% permukaan bumi ini terdiri dari air laut dan hanya sekitar 1%
merupakan peraiean tawar (burhanudin, 2008).
Indonesia
merupakan salah satu negara dengan keanekaragaman jenis ikan yang tinggi. Letak
perairan yang berada di daerah khatulistiwa dan beriklim tropis membuat
Indonesia memiliki kekayaan jenis biota air yang lebih banyak dibandingkan
daerah dingin maupun subtropics. Tidak kurang dari 7.000 spesies ikan terdapat
di perairan Indonesia dan sekitar 2.000 spesies diantaranta merupakan jenis
ikan air tawar dan sekitar 27 spesies yang sudah dibudidayakan.
Ikan
budidaya sebagian besar adalah ikan yang digolongkan dalam Teleostei, golongan ikan mempunyai tulang tutup insang yang terbuka
di bagian belakang untuk keluarnya air pernapasan dari rongga insang. Tubuh
ikan Teleostei ditutupi oleh sisik,
walaupun sebagian lagi ada yang tidak bersisik. Ikan budidaya di dalam
pemeliharaan keseharian dibedakan menjadi ikan bersisik dan ikan tidak
bersisik.
B.
Tujuan
Tujuan
dilaksanakan praktikum mengenal berbagai jenis ikan budidaya adalah sebagai
berikut:
1. Mahasiswa
tahu berbagai jenis ikan yang dibudidayakan yang memiliki nilai ekonomi yang
tinggi.
2. Mahasiswa
dapat membedakan perbedaan ikan jantan dan betina dalam usaha pembenihan.
3. Mahasiswa
dapat membedakan karakteristik masing-masing ikan budidaya.
II.
PENGGOLONGAN
IKAN
II.
1 CYPRINIDAE
Keluarga
Cyprinidae ini memiliki banyak
jenisnya yang telah dibudidayakan baik sebagai ikan konsumsi maupun ikan hias.
Tanda-tanda
ikan ini secara umum adalah:
·
Ukuran panjang tubuhnya
lebih besar dari tinggi tubuhnya.
·
Tubuhnya ditutupi oleh
sisik yang teratur rapi.
·
Sirip ekor berjagak dua
(homoserkal).
·
Gurat sisi sempurna
tidak patah-patah.
·
Memiliki sungut
sepasang/atau dua pasang atau tidak sama sekali
Berbagai jenis ikan golongan ini
yang banyak dibudidayakan oleh masyarakat antara lain :
1. Ikan
Mas (Cyprinus Carpio)
Ikan
mas yang sudah dibudidayakan banyak sekali rasnya antara lain ikan mas
Majalaya, Punten, Si Nyonya, Ikan Mas Kaca, Ikan Mas Koi dan lain-lain. Ikan
ini ditandai dengan sirip punggungnya memiliki 4 jari-jari keras dan 16-18
jari-jari lunak, sehingga sirip ini tampak panjang hampir sampai ekornya.
Memiliki dua pasang sungut yang pendek. Ikan ini omnivore atau memakan segala
macam makanan. Ikan ini disebut juga ikan karper. Pada ikan jantan dewasa
apabila diurut perutnya keluar sperma yang berwarna putih kental.
2. Ikan
Mas Koki (Carasius Auratus)
Hampir
sama seperti ikan mas tetapi bedanya tidak bersungut, tidak sebesar ikan mas.
Ikan berasal dari Cina dan sudah banyak diternak orang sebagai ikan hias. Ikan
ini sudah banyak varietasnya.
3. Ikan
tawes (Puintus Javanicus)
Ikan
ini banyak dibudidayakan hamper merata diseluruh nusantara. Bentuk tubuhnya
sedikit gepeng, badannya relative tinggi dengan kepala yang pendek dan agak
runcing, dengan sungut peraba atau satu pasang. Sirip punggungnya mempunyai 4
jari keras dan 8 jari lunak, lebih pendek dari ikan mas. Sirip ekornya bercagak
simetris. Warna tubuhnya putih serta perak dan bagian punggungnya lebih gelap
kehijau-hijuan. Ikan tawes tergolong ikan pemakan segala tapi cenderung
menyukai tumbuh-tumbuhan dan plankton di alam bebasnya. Jantan dan betina dapat
dibedakan selainpada yang jantan kalua diurut perutnya keluar sperma yang
berwarna putih kental, pada yang jantan apabila diraba tutup insangnya terasa
kasar.
4. Ikan
Nilem (Osteochilus Hasselti)
Bentuk
tubuhnya hampir sama dengan ikan mas, bedanya kepalanya relative lebih kecil.
Dewasanya juga tidak sebesar ikan mas. Memiliki 2 pasang sungut, dan bibirnya
kasar berkerut karena ikan ini suka makan lumut/ alga yang menempel dibebatuan.
Pakan utamanya diperairan umum adalah plankton dan tumbuh-tumbuhan air. Sirip
punggungnya memiliki 3 jari-jari keras dan 12-18 jari-jari lunak. Warna
tubuhnya hijau keabu-abuan atau hijau kemerah-merahan.
II.2 ANABANTIDAE
Keluarga Anabantidae tergolong pada ordo labyrinthici karena jenis ikan yang
tergolong dalam keluarga ini memiliki alat pernapasan tambahan berupa labirin.
Jenis ikan ini sewaktu-waktu mengambil udara dari permukaan air kemudian
disimpan dalam labirin. Labirin mengandung banyak pembuluh darah yang fungsinya
menyerap oksigen dari udara. Udara yang disimpan tadi selanjutnya masuk dalam
peredaran darah. Tanda-tanda ikan ini secara umum adalah :
·
Tubuh ikan ini
bentuknya memipih.
·
Bersisik kasar.
·
Mulutnya kecil,
moncongnya pendek dan matanya besar.
·
Sirip punggung dan sirip
dubur panjang dan lebar, memiliki jari-jari keras yang runcing seperti duri.
·
Sirip ekor membulat
seperti gelung.
·
Sirip perut kecil,
terletak berdekatan/ dibawah sirip dada..
Berbagai jenis ikan golongan ini
yang banyak dibudidayakan oleh masyarakat antara lain :
1. Ikan
Gurami (Ospronemus Gouramy)
Bentuk
tubuhnya pipih dan lebar, tinggi badannya lebih dari separuh panjang tubuhnya.
Pada waktu muda kepala lancip dan tubuhnya tampak bercak hitam membentuk garis
tegak , namun setelah dewasa mulut tumpul dan garis-garis pada badannya hilang.
Gurat sisi pada ikan ini sempurna.
Sirip
punggung panjang dan lebar, memiliki 12-13 jari-jari keras yang keras dan
tajam, dan 11-13 jari-jari lunak. Sirip ekor ujungnya membulat, sedang sirip
perut terletak pada bagian depan dibawah sirip dada, dua dari jari-jari lunak
pada sirip perut memanjang seperti pecut, yang berfungsi sebagai alat peraba.
Sirip dada terdiri dari 2 jari-jari keras dan 13-14 jari-jari lunak. Pada ikan
dewasa pangkal sirip dada sering digunakan untuk menandai sek kelamin. Apabila
pangkal sirip dada berwarna keputihan
maka ikan tersebut berkelamin jantan, dan apabila berwarna kehitaman maka ikan
tersebut betina.
Ikan
gurami pada saat bertelur membuat sarang dari rumput-rumputan kering di dalam
rongga pematang untuk menempatkan telurnya. Pada pemijahan yang dilakukan oleh
pembudidaya tempat sarang telah disiapkan yang disebut sosog, dan bahan sarang
dari serabut kelapa atau ijuk halus. Ikan gurami pada waktu muda pemakan segala
tapi dewasanya menyukai daun-daunan/ tumbuhan air.
2. Ikan
Sepat Siam (Trichogaster Pectoralis)
Sepat
siam (Trichogaster pectoralis) adalah sejenis ikan air tawar anggota suku
gurami (Osphronemidae). Di Jawa Timur ia juga dikenal dengan nama sliper. Dalam
bahasa Inggris disebut Siamese gourami (Siam adalah nama lama Thailand) atau
snake-skin gouramy, merujuk pada pola warna belang-belang di sisi tubuhnya.
Ikan
rawa yang bertubuh sedang, panjang total mencapai 25cm; namun umumnya kurang
dari 20 cm. Lebar pipih, dengan mulut agak meruncing. Sirip-sirip punggung
(dorsal), ekor, sirip dada dan sirip dubur berwarna gelap. Sepasang jari-jari
terdepan pada sirip perut berubah menjadi alat peraba yang menyerupai cambuk
atau pecut, yang memanjang hingga ke ekornya, dilengkapi oleh sepasang duri dan
2-3 jumbai pendek. Rumus sirip punggungnya: VII (jari-jari keras atau duri) dan
10–11 (jari-jari lunak); dan sirip anal IX-XI, 36–38.
Ikan yang liar
biasanya berwarna perak kusam kehitaman sampai agak kehijauan pada hampir
seluruh tubuhnya. Terkadang sisi tubuh bagian belakang nampak agak terang
berbelang-belang miring. Sejalur bintik besar kehitaman, yang hanya terlihat
pada individu berwarna terang, terdapat di sisi tubuh mulai dari belakang mata
hingga ke pangkal ekor.
3. Ikan
Sepat (Trichogaster Trichopterus)
Sepat
adalah nama segolongan ikan air tawar yang termasuk ke dalam marga Trichogaster, anggota suku gurami (Osphronemidae). Di Indonesia, ikan ini
lebih dikenal sebagai ikan konsumsi, meskipun beberapa jenisnya diperdagangkan
sebagai ikan hias.
Ikan
yang bertubuh pipih jorong, dengan moncong runcing dan mulut kecil. Sisik
kecil-kecil, bersusun miring, dalam aneka ukuran. Gurat sisi sempurna, bentuk
tabung yang kadang-kadang agak lengkung. Sirip punggung (dorsal) terletak jauh
ke belakang, namun berakhir agak jauh di depan sirip ekor. Sirip perut
(ventral) berubah bentuk; sepasang jari-jari lunak yang pertama berubah menjadi
alat peraba yang menyerupai cambuk panjang sepanjang badan, ditambah dengan
sepasang duri pendek dan beberapa pasang jumbai pendek yang tak seberapa
terlihat. Sirip dubur (anal) memanjang mulai dari di bawah dada hingga pangkal
ekor. Sirip dada (pectoral) kurang lebih meruncing, sementara sirip ekor
sedikit membagi
4. Ikan
Tambakan (Helestoma Temminski)
Bentuk
tubuhnya gepeng, dan agak lonjong. Karena persis seperti ikan gurami maka ikan
ini sering disebut dengan kissing guramy.
Kepala kecil dan bibirnya sedikit menonjol kedepan. Gurat sisi sempurna
membujur dari kepala sampai pangkal sirip ekor. Sirip punggung dan sirip dubur
panjang tetapi tidak begitu lebar. Ujung sirip ekor bentuknya lurus. Makanan
utamanya adalah tumbuh-tumbuhan dan hewan-hewan kecil. Karena mulutnya kecil
maka pembudidaya seri memberikan dedak atau bungkil halus. Kalua diberi pellet
maka harus pellet mikro yang berukuran sesuai dengan ukuran mulutnya yang
kecil.
II.3 CICHLIDAE
Keluarga
Cichlidae, yang sudah dibudidayakan
nila, nila merah dan Mujair. Tanda-tanda umum ikan ini adalah :
·
Tubuh bentuknya
lonjong, badannya tinggi.
·
Kepalanya besar, mulut
lebar dengan bibir yang tebal.
·
Sisiknya besar dan
kasar, gurat sisi terputus dibagian tengah badan.
·
Sirip punggung dan
sirip dubur memiliki jari-jari keras dan tajam.
·
Tergolong ikan yang
memelihara telur dan anaknya.
Berbagai jenis ikan golongan ini
yang banyak dibudidayakan oleh masyarakat antara lain :
1.
Ikan Mujahir
Ikan mujair mulai dikenal di Indonesia pada tahun 1937 di
Blitar. Disebut Mujahir karena yang memelihara untuk pertama kalinya adalah pak
mujahir. Tubuhnya sedikit gepeng, tetapi pada bagian depan badan dan kepala
agak membulat, mulutnya besar dan bibirya tebar.
Sirip punggung terdiri dari 15-17 jari-jari keras dan
10-12 jari-jari lunak. Sirip dubur pendek, sirip ekornya pada ujung-ujungnya
agak membulat. Ikan mujahir termasuk ikan yang mengasuh anaknya. Setelah
terjadi pemijahan, telur dibuahi di erami dalam mulutnya. Karena sering
ditemukan di kolam budidaya ikan lain walaupun pembudidaya tidak pernak menabur
benih ikan mujahir. Ikan mujahir liar akan masuk ke dalam kolam melalui saluran
pemasukan. Ikan mujahir termasuk jenis ikan pemakan segala (omnivora).
2.
Ikan Nila (Oreochromis Niloticus)
Ikan nila di indonesia baru dikenal pada tahun 1970,
tubuhnya seperti ikan mujahir tetapi ukurannya lebih besar, panjang total
tubuhnya dapat mencapai 50cm. Ikan nila tersebut sekarang sudah mulai menurun
pertumbuhannya dan sekarang ikan nila disebut dengan nila lokal. Sedang ikan
nila yang sekarang lebih banyak dibudidayakan adalah Nila Gift.
Nila Gift warna tubuhnya hitam agak keputihan, bagian
bawah tutup insang berwarna putih, sedangkan nila lokal berwarna putih
kehitaman, bahkan ada yang kekuningan. Garis linea lateralis terputus antara
bagian atas dan bawahnya, yang membedakan dengan mujahir adalah ikan nila
memiliki garis vertikal berjumlah 9 sedang mujahir garis vertikal ini tidak ada
atau tidak jelas.
Sirip punggung memanjang mulai dari bagian atas tutup
insang sampai bagian atas sirip ekor. Sirip dada dan sirip perut masing-masing
sepasang sedang sirip anus satu agak memanjang. Sirip ekor membulat pada bagian
ujung-ujungnya. Sirip ekor ini dapat digunakan untuk menandai sex kelamin. Pada
yang jantan pada ujung sirip ekornya berwarna agak kemerahan.
Ikan nila ada yang berwarna merah disebut sebagai nila merah. Ikan nila
merah ini merupakan hasil persilangan ke tiga Mujahir Merah dengan ikan Nila.
Karena ikan Nila Merah merupakan ikan hibrida maka keturunannya sering dijumpai
berwarna merah, hitam atau campuran keduanya. Untuk mendapatkan keturanan yang
berwarna merah mulus maka dapat dipijahkan induk-induk yang berwarna merah
mulus tanpa dijumpai noda hitam. Seperti ikan mujahir ikan Nila ini memelihara
telur dan anaknya dengan cara dimasukkan dalam mulutnya.
II.4 CLARIDAE
Ikan dari
keluarga Clariidae sekarang banyak
dibudidayakan karena harganya terjangkau maka banyak pula masyarakat yang
mengkonsumsi jenis-jenis ikan ini terutama lele. Jenis ikan yang dibudidayakan
selain lele adalah lele dumbo. Tanda-tanda umum dari ikan keluarga Clariidae adalah sebagai berikut :
·
Tubuhnya tidak
bersisik, kulitnya licin dengan banyak lender, kepalanya simetris dan agak
gepeng.
·
Mulutnya lebar tidak
bergigi.
·
Memiliki 4 pasang
sungut sebagai peraba.
·
Bentuk tubuhnya bulat
panjang, bagian badannya tinggi dan memipih kea rah ekor, punggung cembung da
perut rata.
·
Gurat sisi sempurna
merentang dari belakang tutup insang sampai pangkal sirip ekor.
·
Sirip punggung panjang
dan lebar hanya terdiri dari jari-jari lunak saja dan hampir mencapai ekor.
·
Sirip dubur juga
memanjang tetapi tidak sepanjang sirip punggung.
·
Sirip ekor membulat.
·
Ikan ini aktif mencari
makan pada malam hari (nocturnal).
·
Memiliki alat
pernapasan tambahan tetapi bukan labirin.
Berbagai jenis ikan golongan ini
yang banyak dibudidayakan oleh masyarakat antara lain:
1.
Ikan Lele Lokal (Clarias Batrachus)
Suka hidup di dasar perairan, dan ikan ini dapat hidup
pada air yang keruh. Kulitnya licin tidak bersisik. Dikenal 3 variasi warna
dari ikan Lele Lokal ini yaitu hitam keabu-abuan, bulai/putih dan merah.
Memiliki alat penapasarn tambahan yang disebut organ arboreal yang fungsinya
sama dengan labirin. Kepalanya berbentuk segitiga dengan bentuk pipih,
meemiliki 4 pasang sungut. Sirip dada mempunyai satu jari-jari keras dan
runcing yang disbut patil serta beracun, jari-jari lunaknya berjumlah 8-11
buah. Dagingnya lunak dan halus serta tidak mengandung duri-duri kecil.
Pemijahan secara budidaya biasanya dilakukan secara berpasangan.
Ikan lele ini pemakan segala tepapi lebih menyukai hewan
renik/kecil sebagai makanannya, dapat hidup pada peraiaran yang kotor, panjang
tubuhnya hanya sampai 45 cm. Jumlah telurnya relatif sedikit sekitar
1.000-1.500 butir setiap kali memijah. Ikan ini bersifat memelihara telur dan mengasuh
anaknya. Memijah dilubang-lubang pemijahan untuk menyimpan telur dalam sarang
dan memelihara anaknya.
2.
Ikan Lele Dumbo (Clarias Gariepinus)
Ikan
ini sangat populer di Indonesia setelah keberadaan lele lokal semakin
berkurang. Ikan ini bisa besar dan pertumbuhannyapun lebih cepat dibandingkan
dengan lele lokal. Ikan lel dumbo diintroduksikan di Indonesa pada tahun 1989
yang didatangkan dari Taiwan. Ikan Lele Dumbo mempunyai sifat sebagai berikut:
·
Apabila terkejut atau
stress warna badannya berubah menjadi loreng berwarna putih keabu-abuan.
·
Geraknya agresif.
·
Patilnya tidak
beracun.
II.5 PANGASIDAE
tubuh ikan dari
keluarga ini sedikit memipih pada sudut mulutnya memiliki 2-4 pasang sungut.
Sirip punggung dan sirip dada berpatil,
pada bagian punggung ada sirip lemak yang kecil. Sirip dubur bentuknya panjang
mulai belakang dubur sampai pangkal sirip ekor. Sirip ekor bercabang dua.
Ikan pangasius atau disebut ikan
patin adalah jenis yang paling banyak dipelihara di Indonesia. Ikan ini ada
yang menyebut ikan Jambal (Pangasius
Pangasius). Ciri-cirinya tubunya panjang berwarna putih perak dengan
punggung berwarna hitam kebiru-biruan. Pada ikan yang kecil (benih) warnanya
putih berseling warna hitam lurus horizontal.
III.
JENIS
IKAN YANG BANYAK DIBUDIDAYAKAN
Ikan
yang paling banyak dibudidayakan pada keluarga Cyprinidae yaitu :
1. Ikan
Mas (Cyprinus Carpio)
Ikan
mas yang sudah dibudidayakan banyak sekali rasnya antara lain ikan mas
Majalaya, Punten, Si Nyonya, Ikan Mas Kaca, Ikan Mas Koi dan lain-lain. Ikan
ini ditandai dengan sirip punggungnya memiliki 4 jari-jari keras dan 16-18
jari-jari lunak, sehingga sirip ini tampak panjang hampir sampai ekornya.
Memiliki dua pasang sungut yang pendek. Ikan ini omnivore atau memakan segala
macam makanan. Ikan ini disebut juga ikan karper. Pada ikan jantan dewasa
apabila diurut perutnya keluar sperma yang berwarna putih kental. Harga ikan mas di
tingkat petani yaitu Rp 40.000/Kg, dan pada tingkat konsumen yaitu Rp.
60.000/Kg
2. Ikan
Nilem (Osteochilus Hasselti)
Bentuk
tubuhnya hampir sama dengan ikan mas, bedanya kepalanya relative lebih kecil.
Dewasanya juga tidak sebesar ikan mas. Memiliki 2 pasang sungut, dan bibirnya
kasar berkerut karena ikan ini suka makan lumut/ alga yang menempel dibebatuan.
Pakan utamanya diperairan umum adalah plankton dan tumbuh-tumbuhan air. Sirip
punggungnya memiliki 3 jari-jari keras dan 12-18 jari-jari lunak. Warna
tubuhnya hijau keabu-abuan atau hijau kemerah-merahan.Harga ikan mas di tingkat petani yaitu Rp 20.000/Kg, dan
pada tingkat konsumen yaitu Rp. 30.000/Kg
Ikan yang paling banyak dibudidayakan pada keluarga anabantidae yaitu:
Ikan
Gurami (Ospronemus Gouramy)
Bentuk
tubuhnya pipih dan lebar, tinggi badannya lebih dari separuh panjang tubuhnya.
Pada waktu muda kepala lancip dan tubuhnya tampak bercak hitam membentuk garis
tegak , namun setelah dewasa mulut tumpul dan garis-garis pada badannya hilang.
Gurat sisi pada ikan ini sempurna.
Sirip
punggung panjang dan lebar, memiliki 12-13 jari-jari keras yang keras dan
tajam, dan 11-13 jari-jari lunak. Sirip ekor ujungnya membulat, sedang sirip
perut terletak pada bagian depan dibawah sirip dada, dua dari jari-jari lunak
pada sirip perut memanjang seperti pecut, yang berfungsi sebagai alat peraba.
Sirip dada terdiri dari 2 jari-jari keras dan 13-14 jari-jari lunak. Pada ikan
dewasa pangkal sirip dada sering digunakan untuk menandai sek kelamin. Apabila
pangkal sirip dada berwarna keputihan
maka ikan tersebut berkelamin jantan, dan apabila berwarna kehitaman maka ikan
tersebut betina.
Ikan
gurami pada saat bertelur membuat sarang dari rumput-rumputan kering di dalam
rongga pematang untuk menempatkan telurnya. Pada pemijahan yang dilakukan oleh
pembudidaya tempat sarang telah disiapkan yang disebut sosog, dan bahan sarang
dari serabut kelapa atau ijuk halus. Ikan gurami pada waktu muda pemakan segala
tapi dewasanya menyukai daun-daunan/ tumbuhan air. Harga ikan Gurameh di tingkat petani yaitu Rp. 36.000/kg
dan pada tingkat kosumen yaitu Rp. 43.000.
Ikan yang paling banyak dibudidayakan pada keluarga cichlidae yaitu:
Ikan Nila (Oreochromis Niloticus)
Ikan
nila di indonesia baru dikenal pada tahun 1970, tubuhnya seperti ikan mujahir
tetapi ukurannya lebih besar, panjang total tubuhnya dapat mencapai 50cm. Ikan
nila tersebut sekarang sudah mulai menurun pertumbuhannya dan sekarang ikan
nila disebut dengan nila lokal. Sedang ikan nila yang sekarang lebih banyak
dibudidayakan adalah Nila Gift.
Nila Gift warna
tubuhnya hitam agak keputihan, bagian bawah tutup insang berwarna putih,
sedangkan nila lokal berwarna putih kehitaman, bahkan ada yang kekuningan.
Garis linea lateralis terputus antara bagian atas dan bawahnya, yang membedakan
dengan mujahir adalah ikan nila memiliki garis vertikal berjumlah 9 sedang
mujahir garis vertikal ini tidak ada atau tidak jelas.
Sirip punggung memanjang mulai dari bagian atas tutup insang sampai bagian
atas sirip ekor. Sirip dada dan sirip perut masing-masing sepasang sedang sirip
anus satu agak memanjang. Sirip ekor membulat pada bagian ujung-ujungnya. Sirip
ekor ini dapat digunakan untuk menandai sex kelamin. Pada yang jantan pada
ujung sirip ekornya berwarna agak kemerahan.
Ikan nila ada yang berwarna merah disebut sebagai nila merah. Ikan nila
merah ini merupakan hasil persilangan ke tiga Mujahir Merah dengan ikan Nila.
Karena ikan Nila Merah merupakan ikan hibrida maka keturunannya sering dijumpai
berwarna merah, hitam atau campuran keduanya. Untuk mendapatkan keturanan yang
berwarna merah mulus maka dapat dipijahkan induk-induk yang berwarna merah
mulus tanpa dijumpai noda hitam. Seperti ikan mujahir ikan Nila ini memelihara
telur dan anaknya dengan cara dimasukkan dalam mulutnya. Harga ikan Nila di
tingkat petani yaitu RP 18.000/Kg dan pada tingkat konsumen yaitu Rp 24.000/Kg.
Ikan yang paling banyak dibudidayakan pada keluarga Clariidae yaitu :
Ikan Lele Lokal (Clarias Batrachus)
Suka
hidup di dasar perairan, dan ikan ini dapat hidup pada air yang keruh. Kulitnya
licin tidak bersisik. Dikenal 3 variasi warna dari ikan Lele Lokal ini yaitu
hitam keabu-abuan, bulai/putih dan merah. Memiliki alat penapasarn tambahan
yang disebut organ arboreal yang fungsinya sama dengan labirin. Kepalanya
berbentuk segitiga dengan bentuk pipih, meemiliki 4 pasang sungut. Sirip dada
mempunyai satu jari-jari keras dan runcing yang disbut patil serta beracun,
jari-jari lunaknya berjumlah 8-11 buah. Dagingnya lunak dan halus serta tidak
mengandung duri-duri kecil. Pemijahan secara budidaya biasanya dilakukan secara
berpasangan.
Ikan
lele ini pemakan segala tepapi lebih menyukai hewan renik/kecil sebagai
makanannya, dapat hidup pada peraiaran yang kotor, panjang tubuhnya hanya
sampai 45 cm. Jumlah telurnya relatif sedikit sekitar 1.000-1.500 butir setiap
kali memijah. Ikan ini bersifat memelihara telur dan mengasuh anaknya. Memijah
dilubang-lubang pemijahan untuk menyimpan telur dalam sarang dan memelihara
anaknya. Harga ikan lele pada tingkat petani yaitu Rp 16.000/kg dan pada
tingkat konsumen yaitu Rp 22.000/kg.
Ikan yang paling banyak dibudidayakan pada keluarga pangasidae yaitu:
Ikan pangasius atau disebut ikan
patin adalah jenis yang paling banyak dipelihara di Indonesia. Ikan ini ada
yang menyebut ikan Jambal (Pangasius
Pangasius). Ciri-cirinya tubunya panjang berwarna putih perak dengan
punggung berwarna hitam kebiru-biruan. Pada ikan yang kecil (benih) warnanya
putih berseling warna hitam lurus horizontal. Harga ikan patin pada tingkat petani yaitu Rp 16.000kg. dan pada tingkat
konsumen yaitu Rp24.000/kg.